Jumat, 25 November 2011

HEMATOPOIESIS (Proses Pembentukan Darah)

Darah terbagi atas dua, yaitu :
1. PLASMA DARAH
cairan yang terdiri dari 90% air. sebagai medium bagi bahan-bahan yang dibawa oleh darah. plasma menyerap dan menyebarkan sebagian besar dari panas yang dihasilkan oleh proses metabolisme dalam jaringan inorganik dan organik.
2. SEL-SEL DARAH
1). Eritrosit à  fungsi utamanya adalah pengangkutan oksigen dan dengan tingkat yang lebih rendah yaitu karbondioksida, ion hidrogen dalam darah. oksigen yang didalamnya terdapat hemoglobin.
hemoglobin didalamnya terdapat dua bagian :
a. globin : suatu protein yang terbentuk dari rantai poplitida yang sangat berlipat-lipat
b. gugus heme : empat gugus protein yang mengandung besi.
   Pembentukan Erittrosit :
Turunan sel eritrosit menjadi sel induk pluripoten yang kemudian berdiferensiasi menjadi proetoblas (sel dengan kromatin jarang, setengah nucleolus dan sito.basofilik) membelah menjadi sel lebih kecil menjadi eritoblas basofilik ( dengan cincin sitoplasma basofilik dan inti yang lebih padat tanpa nukleous yang jelas), kemudian sel berubah menjadi lebih kecil lagi yaitu eritoblas polikromatofilik (memperlihatkan kurangnya ribosom basofilik dan peningkatan kadar hemoglobin asidofilik didalam sitoplasmanya) dengan berlanjutnya diferensiasi sel terus mengecil, pemadatan material inti dan sitoplasma eusinofilik yang lebih beragam, yang disebut eritoblas ortokromatofilik (normoblas). Setelah mengeluarkan intinya atau hilangnya inti dididalam pembentukan eritrosit ini menjadi retikulosit. Sitoplasmanya kehilangan ribosom dan berubah menjadi eritrosit matang.
2). Leukosit à sel darah putih à suatu mobile dalam system pertahanan imun tubuh
Leukosit terbagi atas dua, yaitu :
a). Granulosit, terbagi atas tiga lagi :
·        Neutrofil : jaringan ini mengandung bahan pemusnah bakteri diluar sel. Sangat penting dalam respon peradangan
·        Eusinofil : sel fagosit yang lemah, sering di produksi dalam jumlah besar pada pasien infeksi parasit
·        Basofil : leukosit yang paling sedikit.. sama dengan sel mast
b). agranulosit à sel yang tidak memiliki granula
          terbagi atas dua :
·        Monosit : berkembang menjadi fogosit professional (makrofag). Sel yang muncul disumsum tulang yang belum matang.
·        Limfosit : - limfosit B dan limfosit T
Pembentukan Leukosit :
Pada sel turunan leukosit yaitu, sel induk ploripoten berdiferensiasi lagi menjadi mioblas(sel kecil berinti besar, kromatin tersebar, tiga atau lebih nucleolus), sel berkembang membesar yang mengandung granula azurofilik menjadi promielosit(kromatin didalam inti yang lonjong tampak tersebar dan jelas) lalu promiolosit ini membelah menjadi mielosit yang lebih kecil lalu berdiferensiasi lagi menjadi 3 jenis granulosit yaitu :
Mielosit eosinofilik à metamielosit eosinofilik à eosinofilik
Mielosit basofilik à metamieolosit basofilik à basofilik
Mielosit neutrofilik à metamielosit neutrofilik à neutrofilik
3). Trombosit
  Pembentukan Trombosit
Megakarioblas (sel besar dengan sitoplasma homogeny basofilik yang tidak mengandung granula spesifik. Mengandung banyak nukleous dan memperlihatkan pola kromatin yang jarang) selama berdiferensiasi megakarioblas menjadi sangat besar, intinya berlipat-lipat menjadi promegakariosit lalu menjadi  metamegakariosit dan kemudian menjadi megakasiosit matang lalu terakhir trombosit.


Rabu, 23 November 2011

First Artikel

Assalamu'alaikum...
This is my first Note...
Simple Thing in Simple Note ...

Get Better 4 tomorrow